Sabtu, 07 Februari 2009

Seorang Perempuan Jepang Yang Unik !

Tampaknya seperti perempuan berusia empat puluh tahun, tapi kenyataannya tidak demikian. Umurnya jauh lebih tua dari itu. Ibu Masako Yamasta ternyata sudah berusia 64 tahun. Meski masih berlogat Jepang, ia sudah fasih berbahasa Indonesia.

"Saya ikut kursus di kedutaan dan di universitas di Tokio, " katanya. Di atas pesawat antara Denpasar dan Yogyakarta ia menjelaskan pengalamannya belajar Bahasa Indonesia.

Menurut jomblo ini, bahasa Indonesia tidak gampang. Yang menyulitkan adalah imbuhan. Misalnya pergantian huruf awal kata dasar ketika dibubuhi awalan "me".

Seperti sewa menjadi menyewa. Ia bertanya-tanya kenapa huruf "S" di kesehatan tidak diganti dengan "NY". Selain itu akhiran "i" dan "kan" juga membuat kepalanya pusing.

Masako mengaku bahasa Jepang juga susah, terutama menulis dan membaca hurufnya. Jangankan buat orang asing, tambahnya, bagi orang Jepang sendiri juga susah sekali. "Karena kanji itu banyak sekali, "tandasnya.

Hobi menyelam
Perempuan negeri Sakura yang sudah sekitar 7 tahun belajar bahasa Indonesia ini mulai menyenangi negara khatulistiwa itu gara-gara hobinya yaitu diving alias menyelam di laut. Kalau ke Indonesia untuk menyelam ia banyak berurusan dengan anak-anak kampung, tapi tidak bisa berkomunikasi dengan mereka.

Masako: Saya ketemu dengan anak-anak kecil, tapi tidak bisa berbicara, tidak bisa berkomunikasi. Lalu saya kembali ke Jepang dan mulai kursus bahasa.

Meski tiap tahun ke Indonesia, terutama ke Bali, ia tidak begitu suka makanan Indonesia. "Makanan Indonesia terlalu banyak minyak dan lemak, " jelasnya. Ia suka sayur yang direbus dan bumbu Jepang. Daging ia tidak senang, tapi ayam dan ikan ia suka.

Badan sehat
Ditanya soal kiat supaya badan sehat, Masako mengatakan, resepnya selain makanan sehat juga harus banyak olahraga. Di samping diving, perempuan yang mengaku anak tunggal ini, suka naik sepeda dan jalan kaki. Untuk diving hanya di Bali yang paling bagus, katanya.

Berbeda dengan orang Jepang yang dikenal bekerja keras, perempuan ramping ini santai-santai saja. Ia tidak peduli kalau teman sebangsa dan senagaranya menganggapnya aneh. Filsafah hidupnya adalah easy going atau santai saja.

Masako: Tidak punya uang, tidak apa-apa. Easy going. Tidak uang, diam di rumah. Tidak usah dipikiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar