Kamis, 22 Januari 2009

Vitamin C Kurangi Risiko Pada Perokok Pasif

Vitamin C dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan terkena paparan tembakau secara terus menerus atau mereka yang disebut sebagai perokok pasif. Risiko yang ditimbulkan pada perokok pasif adalah kerusakan sel yang bisa menyebabkan kanker atau penyakit pernapasan lainnya yang diakibatkan asap rokok.

Para peneliti di Amerika Serikat menemukan bukti bahwa para perokok pasif yang mengonsumsi vitamin C setiap hari dapat terlindung dari kerusakan sel. Penemuan tersebut dilakukan berkaitan penelitian di Universitas Cambridge tiga tahun lalu.

Hasil penelitian itu menyatakan bahwa vitamin, selain sebagai penjaga daya tahan tubuh, juga mampu mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan tembakau dari rokok. Para ahli yakin, manfaat vitamin C itu disumbang dari kandungannya sebagai antioksidan.

Sementara itu, Dr Marion Dietrich dan rekannya di Universitas California, Berkeley, melakukan penelitian atas temuan tersebut. Mereka melibatkan para sukarelawan sebanyak 67 orang bukan perokok.
Mereka diminta tak mengonsumsi vitamin lain untuk beberapa minggu sebelum penelitian.

Ternyata, mereka itu tergolong orang yang tak begitu suka mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebagai sumber dari vitamin C. Mereka dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi Vitamin C 500 mg setiap hari selama dua bulan. Kelompok kedua, diberikan vitamin C, vitamin E, dan antioksidan alpha-lipoic acid.

Sedangkan, kelompok ketiga meminum pil biasa (dummy pill). Semua kelompok diambil darahnya untuk dilakukan pengujian pada kandungan F2-isoprostanes. Kandungan tersebut diuji untuk melihat adanya stres oksidatif atau kerusakan sel.
Ternyata, peneliti itu menemukan kandungan F2-isprostanes merosot sampai 11 persen pada kelompok yang mengonsumsi vitamin C dibanding dengan pil biasa.

Sedangkan mereka yang mengkonsumsi vitamin C dan dikombinasikan dengan vitamin lainnya memperlihatkan penurunan kandungan F2-isoprostanesI-nya mencapai 12 persen. ''Terlihat dari pengujian itu bahwa vitamin C membantu melindungi orang yang tak merokok dari kerusakan oksidatif yang disebabkan perokok pasif,''ujar Dietrich.

Seorang profesor Kesehatan Masyarakat di salah satu sekolah di Berkeley, Gladys Black, mengatakan, temuan itu dapat membantu perokok pasif mengurangi kerusakan selnya. Diperkirakan, tiga juta orang di Inggris menjadi perokok pasif di tempat kerja.

"Penelitian itu dengan jelas menyatakan bahwa dengan meminum vitamin C, bukan menjadi permisif bagi perokok atau perokok pasif untuk terus merokok,"katanya.
Namun, jika seseorang berada dalam situasi yang sulit untuk lepas dari perokok pasif, mengonsumsi vitamin C atau suplemennya bisa dilakukan sebagai pertahanan terhadap kerusakan sel.

Selain itu, sarannya, tetaplah mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. "Banyak bukti yang memperlihatkan bahwa orang yang sering memakan buah-buahan dan sayuran itu sedikit risikonya terkena kanker."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar